Saturday, October 27, 2012

RIBA MENURUT AL-QUR’AN

Riba Menurut Al-Quran
Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan, berkembang, meningkat dan membesar, dengan kata lain riba adalah pemanbahan, perkembangan, penigkatan, dan pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagin modalnya selama periode waktu tertentu.
Dalam Al-Quran ditemukan kata riba terulang sebanyak delapan kali, terdapat dalam empat surat, yaitu Al-Baqarah, Ali 'Imran, Al-Nisa', dan Al-Rum. Tiga surat pertama adalah "Madaniyyah" (turun setelah Nabi hijrah ke Madinah), sedang surat Al-Rum adalah "Makiyyah" (turun sebelum beliau hijrah). Ini berarti ayat pertama yang berbicara tentang riba adalah Al-Rum ayat 39: Dan sesuatu riba (kelebihan) yang kamu berikan agar ia menambah kelebihan pads harts manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah ... Dalam surat Al Baqarah berbunyi: hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman(2) (278).  
Tahap-tahap pembicaraan Al-Quran tentang riba sama dengan tahapan pembicaraan tentang khamr (minuman keras), yang pada tahap pertama sekadar menggambarkan adanya unsur negatif di dalamnya (Al-Rum: 39), kemudian disusul dengan isyarat tentang keharamannya (Al-Nisa': 161). Selanjutnya pada tahap ketiga, secara eksplisit, dinyatakan keharaman salah satu bentuknya (Ali 'Imran: 130), dan pada tahap terakhir, diharamkan secara total dalam berbagai bentuknya (Al-Baqarah:     278).

Metode Pendekatan
Metode yang digunakan adalah metode pendekatan teologis normatif yatiu dalam memahami agama secara harifah sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lainya, disini menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai landasanya
Kesimpulan
Kesimpulan terakhir yang dapat kita garis bawahi adalah bahwa riba pada masa turunnya Al-Quran adalah kelebihan yang dipungut bersama jumlah utang yang mengandung unsur penganiayaan dan penindasan, bukan sekadar kelebihan atau penambahan jumlah utang, dan sesungguhnya riba sangat dilarang dalam islam karena riba memiliki dampak yang sangat buruk bagi individu maupun masayarakat.
Komentar
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwasanya riba sangatlah dilarang dalam islam sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an menjelaskan, disamping itu juga banyak dampak yang akan terjadi jika kita tetap melakukan riba di antara dampak-dampak tersebut adalah riba dapat menimbulkan permusuhan antara pribadi dan mengurangi semangat kerja sama dan riba juga dapat menimbulkan mental pemboros dan pemalas, tidak hanya itu, riba juga adalah salah satu dari bentuk penjajahan dan pada kenyataanya bahwa riba adalah pencurian, itu sebabnya mengapa riba sangat dilarang oleh seluruh agama yang ada, apalagi agama islam.


Share it to your friends..!

Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info

0 comments "RIBA MENURUT AL-QUR’AN", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Anda peminat madu asli?
Kunjungi target='blank'>Amiriyah madu