PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Manusia sebagai makhluk hidup tentunya
membutuhkan makan dan minum guna memprtahankan kelangsungan hidup. Untuk itu
manusia harus bekerja,banting tulang tiap harinya demi mendapatkan uang. Uang
tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan hidup,baik sandang, papan maupun
pangan. Manusia disebut sebagai manusia sejahtera ketika sudah mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Misalnya seorang suami yang sudah mampu memenuhi kebutuhan
keluarganya, istri dan anak-anaknya.
Barang dan jasa merupakan sesuatu yang sangat
bermanfaat bagi manusia baik secara individu maupun kelompok. Manusia pun
melakukan kegiatan ekonomi, dimana manusia itu berusaha dalam pembuatan keputusan
dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
masyarakat. Kegiatan ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Cara yang
dimaksud tersebut berkaitan dengan semua aktivitas orang dan masyarakat yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, penukaran, dan konsumsi barang-barang
ataupun jasa-jasa langka.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dan ruang
lingkup produksi menurut islam?
2.
Apa saja
faktor
produksi?
3.
Apa
manfaat produksi?
4.
Bagaimana
motivasi produsen dalaam produksi?
5.
Apa
nilai-nilai produksi?
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian dan ruang lingkup
produksi menurut Islam
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan
barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan
manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi sering
kalidilakukan oleh seseorang sendiri.Seseorang memproduksi sendiri barang dan
jasa yang diproduksi. Namun seiring
dengan semakin beragamnya kebutuhan dan keterbatasan sumber daya maka seseorang tidak dapat lagi
memproduksi sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, sehingga ia membutuhkan
pihak lain untuk memproduksi apa yang menjadi kebutuhan tersebut. Produksi dalam ilmu
ekonomi mencakup tujuan kegiatan
menghasilkan outputserta karakter- karakter yang melekat
padanya.[1]
Salah
satu yang dilakukan dalam proses produksi adalah menambah nilai guna suatu
barang atau jasa. Dalam Kegiatan menambah nilai guna
barang atau jasa ini, dikenal lima kegunaan yaitu:
a. Guna dasar, yaitu kegunaan benda karena benda
itu merupakan bahan untuk membut benda lain.
b. Guna bentuk, yaitu kegunaan benda yang terjadi
karena adanya perubahan bentuk pada benda tersebut.
c.
Guna
tempat, yaitu kegiatan produksi yang menggunakan tempat-tempat dimana suatu
barang memiliki nilai ekonomis.
d. Guna waktu, yaitu kegunaan benda ini terjadi karena
adanya waktu.
e.
Guna
milik, yaitu kegiatan produksi yang memanfaatkanmodal yang dimiliki untuk
dikelola orang lain dan dari hasil tersebut ia mendapatkan keuntungan.[2]
Kemudian
berikut ini beberapa pengertian produksi menurut para ekonom muslim
kontemporer, antara lain :
a.
Kafh
mendefinisikan produksi dalam prespektif islam sebagai usaha manusia untuk
memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk
mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu
kebahagiaan dunia dan akhirat.
b.
Mannan
menekankan pentingnya motif altruisme bagi produsen yang islami sehingga ia menyikapi dengan hati-hati
konsep Pareto
Optimality dan Given Deman Hypothesis yang banyak dijadikan sebagai
konsep dasar produksi dalam ekonomi konvensial.
c.
Rahman
menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi.
d. Siddiqi mendefinisikan produksi sebagai
penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan nilai keadilan dan kemanfaatan bagi
masyarakat. Dalam pandangannya, sepanjang produsen telah bertindak adil dan membawa kebijakan bagi maasyarakat maka
ia telah bertindak islami.
e.
Dr.
Abdurrahman Yusro Ahmad, dalam bukunya Muqaddimah
fi ‘ilm al-iqtishad al-islam. Ialebih jauh menjelaskan bahwa dalam
melakukan proses produksi hanya mengacu pada nilai utility dan masih dalam bingkai nilai halal serta tidaak
membahayakan bagi diri seseorang ataupun sekelompok masyarakat.
f.
Taqiyuddin
An-Nabhani, dalam bukunya An-Nizham Al-Iqtishadi fi Al-Islam memahami produksi
itu sebagai sesuatu yang mubah dan jelas berdasarkan As-Sunnah.[3]
g.
Ul Haq menyatakan bahwa tujuan
dari produksi adalah memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang merupakan fardlu
kifayah, yaitu kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhnya bersifat wajib.
Dari berbagai definisi
diatas, maka bisa disimpulkan bahwa kepentingan manusia, yang sejalan dengan
moral islam, harus menjadi fokus atau target dari kegiatan produksi. Produksi
adalah proses mencari, mengalokasikan dan mengolah sumberdaya menjadi output
dalam rangka meningkatkan maslahah
bagi manusia. Oleh karena itu, produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan
menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat pada proses dan
hasilnya.[4]
2.
Faktor – faktor Produksi dan Tujuan Produksi
Menurut para ahli ekonomi, faktor produksi tediri atas empat macam, yaitu:
a. Faktor produksi
alam
: tanah, air, udara, cahaya.
b.
Faktor
tenaga modal : uang dan barang/benda.
c.
Faktor tenaga manusia : pikiran dan jasmani
d.
Faktor tenaga organisasi kecakapan mengatur.[5]
Kegiatan produksi merupakan
respon terhadap kegiatan konsumsi, atau sebaliknya. Produksi adalah kegiatan
menciptakan suatu barang atau jasa, sementara konsumsi adalah pemakaian atau pemanfaatan hasil produksi tersebut.
Kegiatan produksi dan konsumsi merupakan sebuah mata rantai yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, kegiatan produksi
harus sepenuhnya sejalan dengan kegiatan konsumsi. Apabila keduanya tidak
sejalan, maka tentu saja kegiatan ekonomi tidak akan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya,
dalam konsumsi kita dilarang untuk memakan atau meminum barang barang yang
haram, seperti alcohol, daging babi, bangkai. Binatang yang tidak disembelih
atas namaAllah, dan binatang buas. Seorang konsumen yang berperilaku islami
juga tidak boleh melakukan israf, tetapi
hendakya konsumsi dilakukan dalam takaran moderat.
Perilaku konsumen yang seperti
ini tentu akan sulit terwujud apabila kegiatan produksinya tidak sejalan.
Misalnya produksi (dan mata rantainya seperti pemasaran) alcohol yang marak,
kemudian produsen memasarkan alcohol tersebut sedemikian rupa (dengan cara
menarik) sehingga kemungkinan perilaku konsumen akan terpengaruh. Dalam situasi
seperti ini implementasi perilaku konsumen yang islami sulit
direalisasikan.Jadi perilaku produsen harus sepenuhnya sejalan dengan perilaku
konsumen.
Tujuan seorang konsumen dalam
mengonsumsi barang dan jasa dalam perspektif ekonomi islam adalah mencari maslahahmaksimum daan produsen pun juga
harus demikian. Dengan kata lain tujuan kegiatan adalah menyediakan baranng dan jasa yang
memberikan maslahah maksimum bagi
konsumen. Secara lebik spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan
kemaslahatan
yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya:
a. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan
moderat;
b. Pemenuhan kebetuhan masyarakat dan
pemenuhannya;
c. Menyiapkan persediaan barang atau jasa di masa
depan;
d. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial daan
ibadah kepada Allah.[6]
3. Fungsi produksi
Fungsi produksi merupakan
hubungan antara jumlah output maksimum yang bisa diproduksi dan input yang
diperlukan guna menghasilkan output tersebut, dengan tingkat pengetahuan teknik
tertentu.[7]
Dalam ilmu ekonomi dinyatakan bahwa fungsi produksi merupakan landasan teknis
bagi suatu proses produksi yang dimaksud dengan kombinasi penggunaan dari
beberapa faktor
produksi untuk menghasilkan suatu barang tertentu.[8]
Fungsi
produksi dapat
diartikan juga sebagai suatu fungsi atau
persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat
(kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Q = f (K L R T)
|
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f
:Fungsi(simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang
digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R: Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya
jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut.
Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah
input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun meningkatkan
T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan
penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara
lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan
input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian
lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian
tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas,
menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida,
dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi
pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan
menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
Biaya produksi jangka Pendek
Jangka waktu dimana
sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Biaya produksi dalam
jangka pendek antara lain.
1) Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
Yaitu jangka waktu dimana perusahaan
telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi. .Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan
produksi di bagi mejadi 2 yaitu
a) Biaya Langsung (direct cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang
dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output
tertentu.
b) Biaya tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya
yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau
output tertentu.
2) Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
a) Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan
biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya total merupakan jumlah anara biaya variabel dan biaya
tetap. TC = FC + VC.
b) Biaya Variabel (VC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah
secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh
adalah bahan baku.
c) Biaya Tetap (FC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak
berubah mengikuti tingkat produksi. Sebaga contoh sewa tanah, biaya abondemen,
dan biaya pemiliharaan pajak.
Biaya Produksi Jangka Panjang
Sebagaimana telah
dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka
panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input
tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai
biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan.
Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah,
faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
a) Biaya Total (jangka panjang)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifat variabe. LTC = LVC dimana LTC(long run total cost) dab LVC (long
run variabel cost).
b) Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit.
Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ
dimana LMC(long run margin cost) Q(output).
Penentuan biaya produksi
- Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
- Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
- Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
- Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah
ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
a)
Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
b)
Pengukuran efesiensi
c)
Penyederhanaan prosedur pembiayaan
d)
Penilaian persediaan
e)
Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
a)
Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
b)
Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
c)
Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi
yang normal
d)
Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
e)
Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
Sebagai contoh, seorang ahli pertanian memiliki sebuah
buku mengenai pertanian, pada buku tersebut fungsi produksi digambarkan sebagai
kombinasi tanah dan tenaga kerja untuk memproduksi bermacam-macam kuantitas
jagung. Satu halamannya menjelaskan kombinasi tanah dan tenaga kerja yang diperlukan
untuk memproduksi 100 gantang jagung, sedang halaman lainnya mnunjukkan daftar kombinasi
input untuk memproduksi 200 gantang jagung, dan seterusnya.[9]
Kurva
teori Produksi
a.
Tahap I
menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan
total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
- Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
- Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.
kurva Isoquant
a. kurva produksi sama
(isoquant)
Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam
input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama.
Cirri-ciri isoquant
•
Mempunyai
kemiringan negatif
•
Semakin ke
kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output
•
Isoquant
tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
•
Isoquant
cembung ke titik origin.
4.
Motivasi Produsen Dalam Berproduksi
Kitab Al-Qur’an
menggunakan konsep produksi barang dalam artian yang luas.Al-Qur’an menekankan
manfaat dari
barang yang diproduksi.Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan
kebutuhan hidup manusia.Berarti barang itu harus diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan manusia, dan bukannya untuk memproduksi barang mewah secara
berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenaga kerja
yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut ianggap tidak produktif.Hal
ini ditegaskan Al-Qur’an yang tidak memperbolehkan produksi barang-barang mewah yang berlebihan
dalam keadaan apapun.
Namun
demikian, secara jelas peraturan ini memberikan kebebasan yang sangat luas bagi
manusia untuk memperoleh kekayaan yang lebih banyak lagi dalam memenuhi
kebutuhan ekonominya. Dengan memberikan landasan rohani bagi manusia, sehingga
sifat manusia yang semula tamak dan mementingkan diri sendiri menjadi
terkendali.
Sifat ketamakan manusia menjadikan keluh kesah, tidak sabar dan
gelisah dalam perjuangan mendapatkaan
kekayaan. Dan dengan begitu memacu manusia untuk melakukan berbagai
aktifitas produktif. Manusia akan semakin giat memuaskan kehendaknya yang terus bertambah, sehingga
akibatnya anusia cenderung melakukan
kerusakan dibidanng produksi.
Mengacu pada pemikiran As-Syaitibi, bahwa dasar
manusia harus mencakup lima hal, yaitu terjaganya kehidupan beragam (ad-din),
terjaganya jiwa(an-nafs), terjaminnya berekreasi dan berfikir(al-‘aql),
terpenuhinya kebutuhan materi(al-mal), dan keberlangsungan meneruskan keturunan(an-nasl). Maka
orientasi yang dibangun dalam melakukan produksi adalah tindakan yang
seharusnya dilakukan oleh setiap pelaku
ekonomi muslim dalam mengarahkan kegiatan produksinya untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang lima tersebut.
Dalam
ekonomi konvensional, motivasi utama bagi produsen dalam mencari keuntungan
materi (uang) secara maksimal sangat dominan, meskipun saat ini sudah
berkembangn bawasannya produsen tidak hanya bertujuan mencaru keuntungan
maksimal semata. Namun tetap secara konsep pridusen dalam ekonomi konvensional
selalu menitikberatkan pada penggandaan materi yang akan didapat oleh
perusahaan. Oleh karenanya produsen adalah seorangprofit seeker
sekaligus profit maximizer. Strategi, konsep dan teknik berproduksi
semuanya diarahkan untuk mencapai keuntungan maksimum, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Milton Friedman menunjukkan bahwa satu-satunya fungsi
bisnin adalah untuk melakukan aktifitas yang ditunjukkan dalam rangka
meningkatkan keuntungan.[10]
5. Nilai-Nilai Islam dalam Produksi
Nilai-nilai islam
yang releven dengan produksi dikembangkan dari nilai-nilai utama dalam ekonomi
islam, yaitu khalifah dan adil. Secara lebih terperinci nilai-nilai islam dalam
produksi meliputi:
a. Berwawasan jangka panjang, hal ini berarti
produsen dalam memproduksi tidak hanya berorientasi keuntungan jangka pendek,
namun juga harus berorientasi jangka panjang.
b. Menepati janji dan kontrak. Seorang produsen muslim
tidak akan pernah menghianati kontak kerja yang akan di sepakati demi mencari
keuntungan yang lebih besar.
c. Memenuhi takaran, ketetapan, kelugasan dan
kebenaran. Seorang produsen muslim harus jujur dalam menakar, hal ini akan
berimbas pada peningkatan kepercayaan konsumen dan produsen.
d. Berpegang tegas pada kedisipllinan dan dinamis.
Seorang produsen harus disiplin dalam bekerja, sehingga ia mampu memenuhi batas
waktu setiap kontrak kerjanya.
e. Memuliakan prestasi atau produktifitas. Semakin
tinggi tingkat produktifitas maka semakin besar pula rewart yang
diterima individu tersebut.[11]
BAB III
KESIMPULAN
Produksi adalah kegiatan
manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh
konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan
produksi dan konsumsi sering kalidilakukan oleh seseorang sendiri.Seseorang
memproduksi sendiri barang dan jasa yang diproduksi.
Menurut para ahli ekonomi, faktor produksi
tediri
atas empat macam, yaitu:
a.
Faktor produk alam : tanah, air, udara, cahaya
b.
Faktor tenaga modal : uang, barang/benda
c.
Faktor tenaga manusia: pikiran dan jasmani
d.
Faktor tenaga organisasi kecakapan mengatur
Fungsi produksi merupakan hubungan antara jumlah output maksimum
yang bisa diproduksi dan input yang diperlukan guna menghasilkan output
tersebut, dengan tingkat pengetahuan teknik tertentu. Dalam ilmu ekonomi
dinyatakan bahwa fungsi produksi merupakan landasan teknis bagi suatu proses
produksi yang dimaksud dengan kombinasi penggunaan dari beberapa faktor produksi untuk
menghasilkan suatu barang tertentu.
Nilai-nilai Produksi dalam Islam
a. Berwawasan
jangka panjang
b. Menepati
janji dan kontrak
c. Memenuhi
takaran, ketetapan, kelugasan dan kebenaran
d. Berpegang
tegas pada kedisipllinan dan dinamis
DAFTAR PUSTAKA
Al-Arif, Muhammad Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam.
Solo:PT Era Adicitra Intermedia.
Al-Kaaf, Abdullah Zakiy.
2002. Ekonomi Dalam Perspektif Islam. Bandung:CV Pustaka
Setia.
Samuelson, Paul A.
1992. Mikro Ekonomi. Jakarta:Erlangga.
Sudarso. 1992. Pengantar
Ekonomi Mikro. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Suprayitno, Eko. 2008. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang:UIN Malang Press.
P3EI, tim penulis. 2013.
Ekonomi Islam. Jakarta:PT Raja
Grafindo.
[1] Tim penulisP3EI, Ekonomi
Islam,(Jakarta: PT Raja Grafindo,2013), 230.
[2] Eko Suprayitno, Ekonomi Mikro
Perspektif Islam,( Malang: UIN Malang Press,2008), 160-161
[3] M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar
Ekonomi Islam, (Solo: PT Era Adicitra Intermedika,2011), 160-164.
[4] Tim penulis P3EI, Ekonomi islam…,
230.
[5] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi
Dalam Perspektif Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), 79.
[6] Tim penulis P3EI, Ekonomi Islam, 231-233.
[7] Paul A. Samuelson, Mikro
Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1992), 128.
[8] Sudarso, Pengantar Ekonomi Mikro, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1992), 91.
[9]Paul A. Samuelson, Mikro
Ekonomi, 128.
Kunjungi Lapak Kami Dhamar Mart,,, Harga kesepakatan penjual dan pembeli.
Instagram @dhamar_mart
Instagram @dhamar_hijab
FB Dhamar Mart
Instagram @dhamar_mart
Instagram @dhamar_hijab
FB Dhamar Mart
Share it to your friends..!
0 comments "Produksi", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment
Anda peminat madu asli?
Kunjungi target='blank'>Amiriyah madu