Secara epistemology kata sejarah berasal dari bahasa arab “syajarah”, artinya pohon kehidupan. Dalam bahasa inggris disebut “history”, sebuah kata yang lebih popular untuk menyebut sejarah sebagai ilmu pengetahuan.
Karekteristis sejarah dengan kedisiplinannya dapat dilihat dalam tiga orientasi yang saling berhubungan. Pertama, sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-keadaan dimasa lampau dalam kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini. Kedua, sejarah merupakan pengetahuan tentang hokum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang di peroleh melalui penyelidikan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Ketiga, sejarah sebagai filsafah yang didasarkan kepada pengetahuan tentang perubahan-perubahan masyarakat, sejarah merupakan ilmu tentang proses suatu masyarakat.
Kegunaan sejarah, pertama, untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidupnya. Kedua, sejarah berguna sebagai pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh dimasa lampau. Ketiga, sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.
Begitu pentingnya sejarah bagi kehidupan manusia, didalam kitab suci al-Qur’an terdapat banyak kisah para nabi dan tokoh masa lampau yang berisi pelajaran untuk dilaksanakan atau untuk dihindari oleh manusia dalam kehidupannya.
B. Pengertian Peradapan
Menurut Yusuf Qardhawi, peradapan yang dalam bahasa arab berarti “al-hadarah” adalah sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun social, yang terdapat pada suatu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa.
C. Sejarah Peradapan Islam
Tiga pengertian makna perdapan islam:
1. Kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasan islam, mulai dari periode nabi Muhammad SAW sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang.
2. Hasil-hasil yang di capai umat islam dalam lampangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian
3. Kemajuan politik atau kekuasaan islam yang berperan melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungan dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat
Periodisasi Sejarah Peradapan Islam
1. Periode nabi Muhammad SAW dan kebangkitan islam (571-632)
2. Periode Khulafah al-Rasyidin (632-661)
3. Zaman bani Umayyah (661-749)
4. Zaman Abasiyah I (750-847)
5. Zaman Abasiyah II (847-1055)
6. Zaman Abasiyah terakhir (1055-1258)
7. Timur tengah setelah Baghdad jatuh (1258-1520)
8. Timur tengah sampai abad -18 (1520-1800)
9. Timur tengah pada abad -19 dan ke-20 sampai perang dunia I (1798-1914)
10. Dunia islam sejak perang dunia I (1914-1968)
Para ahli menyederhanakan periodesasi menjadi tiga babakan utama, yaitu periode klasik, periode pertengahan, periode modern. Dan periodesasi yang dibuat oleh Ira M. Lupidus dalam karyanya A History of Islamic Sociaties, dengan pembabakan sebagai berikut:
1. Periode awal pembabakan islam di timur tengah (abad VII-XIII M),
Disebut juga periode “asal mula”, yang merupakan era pembentukan peradapan islam sejak masa turun al-Qur’an sampai abad ke-13, periode ini bermula sejak masa nabi Muhammad SAW dan disusul dengan periode Islam Klasik yang ditandai dengan kemajuan kepustakaan islam, berbagai hasil pengajaran islam, dan asal usul peradapan islam.
Periode ini dapat dibagi lagi menjadi 3fase besar: fase penciptaan komunitas baru yang bercorak islam diarabia sebagai hasil dari transformasi wilayah pinggiran dengan sebuah kemasyarakatan kekerabatan sebelum menjadi tipe monoteistik dan secara politik sebagai masyarakat sentralisasi; dimulai dari penaklukan timur tengah oleh masyarakat arab muslim; dilihat dalam nilai-nilai islam dan kelompok elit islam mengubah mayoritas masyarakat timur tengah.
2. Periode penyebaran peradapan islam ke wilayah lain atau disebut juga era penyebaran global masyarakat islam (abad XIII-XIX M)
Pada periode ini islam telah berkembang pesat ke beberapa penjuru dunia, yang ditandai dengan intraksi nilai-nilai islam dan nilai-nilai kemasyarakatan Negara yang dikuasai islam. Dalam periode ini berlangsung konsolidasi sejumlah rezim islam terutama Usmani, Syafawi, Mongol serta beberapa Negara di asia tenggara, Afrika, dll.
3. Periode perkembangan modern umat islam (abad XIX-XX M)
Ciri periode ini adalah berlangsungnya modernisasi dan transformasi masyarakat muslim. Dalam periode ini perubahan sejarah diawali dengan gerakan-gerakan modernisasi, pada masing-masing wilayah pengaruh eropa terhadap gerakan muslim berbeda-beda sehingga melahirkan keragaman tipe masyarakat islam kontemporer. Ciri yang menonjol periode ini adalah
Perkembangan peradapan islam merupakan produk intraksi antara masyarakat islam regional dengan pengaruh eropa.
Periode ini dibagi dalam 3 fase, yaitu merupakan fase antara akhir abad XVIII sampai awal abad XX yang ditandai dengan hancurnya system kenegaraan muslim dan dominasi territorial serta komersial eropa; fase pembentukan Negara nasional yang berlangsung setelah perang dunia I sampai pertengahan abad XX dalam fase ini kalangan elite negri muslim berusaha membawakan identitas politik modern terhadap masyarakat mereka dan berusaha memprakarsai pengembangan ekonomi serta perubahan social; fase konsolidasi Negara-negara nasional diseluruh kawasan muslim yang berlangsung sekitar pasca perang dunia II ini ditandai dengan pertentangan antara kecenderungan terhadap perkembangan yang tengah berlangsung dan peran umat islam.
Al-Insanu Madaniyun bi al-thab’i
1. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling utama
2. Dalam mengemban tugasnya, manusia dibekali dengan akal
3. Manusia ditunjuk Allah menjadi khalifah dimuka bumi ini guna memimpin, mengendalikan, dan menentukan arah, untuk memakmurkan bumi sesuai dengan kehendak-Nya demi menggapai ridha-Nya.
Dasar-dasar Peradapan Islam
Dasar-dasar peradapan yang diletakkan Rasulallah SAW pada umumnya merupakan sejumlah nilai dan norma yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan peribadatan, social, ekonomi, dan politik yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah.
Asas islam yang diletakkan oleh Rasulallah SAW antara lain: al-ikha (persaudaraan), al-musawah (persamaan), al-tasamuh (toleransi), al-tasyawur (musyawarah), al-ta’awun (tolong-menolong), al-adalah (keadilan).
Kunjungi Lapak Kami Dhamar Mart,,, Harga kesepakatan penjual dan pembeli.
Instagram @dhamar_mart
Instagram @dhamar_hijab
FB Dhamar Mart
Instagram @dhamar_mart
Instagram @dhamar_hijab
FB Dhamar Mart
Share it to your friends..!
moga bermanfaat
ReplyDelete