Friday, December 13, 2013

“PENDINGIN SUSU (COOLING UNIT)”


Susu sapi merupakan bahan makanan yang mudah rusak. Oleh sebab itu perlu mendapat perawatan secara khusus. Air susu yang diperah dari sapi yang sehat dan dilaksanakan dengan manajemen kesehatan pemerahan yang benar (Good Milking Practices), akan menghasilkan susu yang memenuhi kaidah halal, aman, utuh dan sehat.
Dalam keadaan normal, susu hanya bertahan kurang dari 10 jam setelah pemerahan. karena dalam susu terdapat bakteri yang sangat amat cepat berkembangnya, sekitar satu juta bakteri perjam. Oleh karena itu, dibuatlah alat untuk dapat menjaga kualitas susu.
Cooling Unit diperlukan untuk menjaga agar susu tetap segar dan tahan lebih lama sebelum diproses oleh industri. Setiap pengunduran waktu penanganan akan menyebabkan penurunan kualitas susu sejalan dengan meningkatnya angka kuman. Oleh karena itu pembuatan cooling unit ini sangat diperlukan.

Fungsi
Sebagai alat untuk menampung dan menyimpan susu segar dalam kondisi dingin (4-7 oC), tertutup, dan tidak tembus cahaya. Sehingga susu dapat bertahan berhari-hari. Karena bakteri yang terkandung dalam susu sulit mengalami perkembangan.

Prinsip Kerja
Unit pendingin cepat susu pada dasarnya terdiri atas :
1.      Tangki tuang susu (dumping tank)
2.      Pompa Susu SS
3.      Plate/Tubular cooler
4.      Storage tank/Cooling unit
5.      Unit Ice bank dan
6.      CIP (cleaning in place) tank

Tangki tuang (dumping tank) berfungsi untuk menerima susu yang datang dari para peternak atau kelompok peternak, baik dalam wadah milk can maupun transfer tank. Susu disaring dengan kain saring halus untuk menyaring benda-benda asing susu. Dengan bantuan pompa sentrifugal susu dialirkan ke unit pendingin (plate atau tubular cooler) yang akan melakukan pertukaran panas dengan air es yang berasal dari ice bank. Susu yang telah dingin disimpan kedalam tangki penyimpan berpendingin (cooling unit). Cooling unit juga dilengkapi dengan termostat, display suhu susu, pengaduk, dan tombol operasi alat.
Dalam cooling unit ini susu terus bergerak, sehingga suhu susu tetap terjaga dititik aman susu. Hal ini mengakibatkan bakteri yang terkandung dalam susu tersebut tidak dapat mengalami perkembang biakan. Sehingga kualitas susu tetep terjaga.